PerdaganganInternasional merupakan suatu aktivitas jual-beli antar dua negara atau lebih. Biasa disebut juga dengan International Trade dan telah ada sejak abad pertengahan. Lebih jelasnya, perdagangan internasional dapat terjadi apabila suatu negara melakukan transaksi dengan negara lain, bukan hanya negara saja tetapi juga masyarakatnya.
Perdaganganbebas adalah kebijakan di mana pemerintah tidak melakukan diskriminasi terhadap impor atau ekspor. [1] Perdagangan bebas dicontohkan oleh Area Ekonomi Eropa/ Uni Eropa dan Perjanjian Perdagangan Bebas Amerika Utara, yang telah mendirikan pasar terbuka dengan sangat sedikit pembatasan perdagangan.
. Kembali mengutip Modul Pembelajaran SMA: Ekonomi kelas XI(2020:21-22), berdasarkan konsep strategi ekonomi yang dianut suatu negara, kebijakan perdagangan internasional selama ini dapat dibedakan menjadi 2 jenis. Pertama, kebijakan perdagangan bebas.Saat kebijakan perdagangan bebas dianut suatu negara, pemerintah memberi izin
Vay Tiền Online Chuyển Khoản Ngay. Perdagangan Bebas vs Bebas Pasar Pasar bebas dan perdagangan bebas adalah istilah yang banyak digunakan dalam konsep ekonomi modern. Perdagangan bebas dan pasar bebas umumnya dirasakan bermanfaat bagi ekonomi, untuk meningkatkan efisiensi, meningkatkan inovasi, dan mendorong persaingan yang sehat. Namun ada beberapa perbedaan antara keduanya; Di pasar bebas umumnya memperhatikan kondisi di dalam pasar domestik, sementara perdagangan bebas berkaitan dengan perdagangan internasional antar negara. Artikel ini memberikan penjelasan yang jelas tentang kedua istilah tersebut dan menunjukkan bagaimana keduanya serupa dan berbeda satu sama lain. Apa itu Perdagangan Bebas? Perdagangan bebas adalah mekanisme pasar dimana barang / jasa, tenaga kerja, modal, dan faktor produksi lainnya dapat bergerak bebas antar negara tanpa hambatan perdagangan. Negara-negara berkumpul untuk membentuk perjanjian perdagangan bebas untuk memfasilitasi perdagangan bebas antar negara anggota; seperti NAFTA North American Free Trade Agreement antara Kanada, Meksiko dan Amerika Serikat. Perdagangan bebas akan menghilangkan semua jenis hambatan perdagangan seperti tarif, kuota, pajak, embargo, dan mempromosikan liburan pajak, subsidi, dan bentuk dukungan lainnya untuk mendorong produksi dalam negeri dan mempromosikan perdagangan bebas antar negara. Perdagangan bebas bermanfaat bagi ekonomi, industri dan konsumen negara. Perdagangan bebas akan memberi produsen pasar yang lebih besar untuk menjual produk mereka, dan akan mempromosikan persaingan sehat yang akan menghasilkan peningkatan, dalam kualitas barang dan layanan yang diberikan. Persaingan juga akan menghasilkan harga yang lebih rendah dan inovasi yang juga akan menguntungkan konsumen yang sekarang dapat membeli barang dengan kualitas lebih baik dengan harga lebih rendah. Apa itu Pasar Bebas? Pasar bebas adalah ekonomi yang didasarkan pada kekuatan permintaan dan penawaran tanpa intervensi pemerintah. Harga barang dan jasa dan biayanya benar-benar ditentukan oleh penawaran dan permintaan produk tersebut. Di pasar bebas, pembeli dan penjual dapat dengan bebas membeli dan menjual barang dan jasa tanpa pengaruh eksternal yang timbul dari peraturan, kontrol harga, pajak, atau subsidi. Fitur yang paling penting dari pasar bebas adalah 'pertukaran sukarela'. Ini berarti bahwa tidak ada pengaruh atau persuasi eksternal terhadap keputusan yang dibuat oleh individu dalam ekonomi semacam itu. Fitur lain dari pasar bebas adalah bahwa sebagian besar faktor produksi dipegang oleh individu dan perusahaan swasta, bukan pemerintah. Namun, kenyataannya hanya ada sedikit pasar bebas karena selalu ada beberapa bentuk intervensi pemerintah yang pasar bebas adalah bahwa pasar semacam itu menekankan kebebasan individu dan kebebasan memilih untuk menggunakan sumber daya, dana, atau keterampilan mereka dengan cara apa pun yang mereka inginkan, yang dapat menghasilkan ekonomi yang memproduksi dan menjual barang dan jasa yang lebih luas. Apa perbedaan antara Perdagangan Bebas dan Pasar Bebas ? Pasar bebas dan perdagangan bebas adalah konsep yang saling terkait satu sama lain dan keduanya mempromosikan kebebasan ekonomi bagi pembeli dan penjual. Namun, ada beberapa perbedaan di antara keduanya. Pasar bebas adalah pasar domestik dimana tidak ada intervensi pemerintah dan semua harga, biaya, keputusan didasarkan pada kekuatan pasar dan pertukaran sukarela. Perdagangan bebas, di sisi lain, mempertimbangkan perdagangan internasional antar negara; di mana ada hambatan perdagangan yang sangat kecil dan biasanya membuat perjanjian perdagangan bebas. Tujuan pasar bebas adalah untuk mengurangi pengaruh eksternal pada harga, biaya, keputusan konsumen, dan kebebasan memilih individu / perusahaan, sedangkan tujuan perdagangan bebas adalah untuk mempromosikan perdagangan internasional antar negara. Ringkasan Free Trade vs Free Market • Pasar bebas dan perdagangan bebas adalah konsep yang saling terkait satu sama lain dan keduanya mempromosikan kebebasan ekonomi bagi pembeli dan penjual. • Pasar bebas adalah pasar domestik dimana tidak ada intervensi pemerintah dan semua harga, biaya, keputusan didasarkan pada kekuatan pasar permintaan dan penawaran, dan pertukaran sukarela. • Perdagangan bebas akan menghilangkan semua jenis hambatan perdagangan seperti tarif, kuota, pajak, embargo, dan mempromosikan liburan pajak, subsidi dan bentuk dukungan lainnya untuk mendorong produksi dalam negeri dan mempromosikan perdagangan bebas antar negara. Tujuan pasar bebas adalah untuk mengurangi pengaruh eksternal terhadap harga, biaya, keputusan konsumen, dan kebebasan memilih individu / perusahaan, sedangkan tujuan perdagangan bebas adalah untuk mempromosikan perdagangan internasional antar negara.
Jawaban yang tepat adalah A. WTO WTO World Trade Organization adalah lembaga kerja sama internasional di bidang perdagangan. WTO merupakan lembaga yang independen dan berperan sebagai penengah pada sengketa perdagangan internasional. Hal tersebut karena tujuan utama WTO adalah menciptakan perdagangan berjalan dengan lancar, dapat diprediksi, dan sebebas mungkin. Untuk mencapai tujuannya, WTO mengupayakan perlakuan non-diskriminasi antara negara anggota, serta komitmen terhadap transparansi dalam semua kegiatannya. Jadi, jawaban yang tepat adalah A. WTO
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Berkenaan dengan diberlakukannya zona perdaganagn bebas Tiongkok – ASEAN AFTA dan CAFTA mungkin bagi anggota dewan kompasioner yang tidak berlatar belakang pendidikan ekonomi agak kurang memahami implikasinya. Apakah itu akan baik atau buruk bagi kita? Apa akibat yang paling mungkin akan terjadi bagi ekonomi negara kita akibat adanya perdangangan bebas semacam itu. Semoga tulisan ini sedikit memberikan yang dimaksud dengan perdagangan bebas internasional adalah perdagangan antar negara yang bebas dari hambatan masuk dan keluar, impor dan ekspor. Perdagangan antar negara tidak seperti perdagangan di dalam suatu negara; dalam perdagangan antar negara ada bea masuk impor yang dikenakan terhadap barang-barang luar negeri yang masuk ke negara lain, di samping ada juga pajak ekspor yang dikenakan atas penjualan barang ke luar keluar masuk barang seperti itu disebut hambatan tarif. Di samping hambatan tarif ada juga hambatan non-tarif, yang dirancang untuk membatasi masuknya barang-barang impor, seperti kuota impor barang tertentu yang dimaksud untuk membatasi jumlah barang tersebut yang boleh diimpor, persyaratan-persyaratan yang harus dipenuhi agar suatu barang impor boleh masuk, subsidi kepada produsen dalam negeri, dsb. Hambatan-hambatan seperti itu dimaksudkan untuk melindungi produsen dalam negeri supaya pasarnya jangan direbut oleh produsen luar para ekonom Barat hambatan-hambatan dalam perdagangan antar negara membuat perdagangan antar negara tidak bisa berkembang sebagaimana mestinya, sehingga pertumbuhan ekonomi dunia tidak mencapai tingkat yang maksimal. Menurut mereka perekonomian dunia akan lebih optimal jika hambatan-hambatan tersebut dihilangkan atau diminimalkan. Dengan adanya perdagangan bebas maka tiap negara hanya akan memproduksi barang dan jasa dimana mereka mempunyai keunggulan komparatif. Jika tiap negara berproduksi di bidang-bidang spesialisasinya maka akan diperoleh hasil keseluruhan yang optimal. Jika Indonesia lebih efisien dan dalam membuat sepatu, sedang Malaysia lebih ahli dalam membuat pakaian; maka jika kedua negara berspesialisasi di bidangnya masing-masing, total output kedua negara akan jauh lebih besar dibandingkan jika keduanya memproduksi baik sepatu maupun pakaian. Dan dengan argumen seperi itu para ahli ekonomi tertentu mendorong dibentuknya zona-zona perdagangan bebas, sebagai permulaan dari perdagangan bebas antar seluruh negara di dunia. Dengan adanya perdagangan bebas seperti ini maka produktivitas dunia akan naik ada satu hal yang cenderung kurang diperhatikan dalam argumen mereka. Yaitu bahwa kualitas sumberdaya manusia, total faktor produksi yang tersedia dan infrastruktur masing-masing negara itu tidak setara, khususnya antara negara-negara berkembang dan negara-negara maju. Perbedaan ini akan membawa konsekuensi yang kurang menguntungkan bagi negara-negara berkembang, sebaliknya sangat menguntungkan bagi negara-negara suatu perekonomian pasar bebas, hanya produsen-produsen yang efisien yang bisa bertahan. Jika mereka tidak efisien dalam menggunakan faktor-faktor produksi, atau jika harga faktor-faktor produksi mereka mahal, maka biaya produksi akan tinggi dan berakibat harga jual produk mereka akan relatif mahal. Apa sebabnya faktor-faktor produksi mahal? Karena kelangkaan dari faktor produksi tersebut; sesuai dengan hukum pasokan dan permintaan, jika pasokan kurang maka harga menjadi naik. Misalnya faktor produksi tenaga kerja, jika tenaga kerja tersebut kurang produktif maka tenaga kerja tersebut langka’, bukan dalam arti kuatitasnya tetapi dari hasil kerjanya yang kurang; jika seorang pekerja tidak produktif maka dia menjadi mahal’. Karena biaya tenaga kerja mahal maka harga hasil produksinya juga mahal. Karena harga mereka mahal maka mereka tidak laku, unit usaha tersebut akan tutup, dan para pekerjanya juga kehilangan ini merupakan mekanisme pasar untuk membuat faktor-faktor produksi digunakan dengan efisien dan untuk menghasilkan barang-barang yang diinginkan oleh konsumen. Dengan tutupnya usaha-usaha yang tidak efisien maka faktor-faktor produksi, seperti tenaga kerja, dialihkan untuk memproduksi barang dan jasa lain yang diinginkan pasar, pada tingkat harga yang dapat diterima oleh pasar. Dan demikian juga para pekerja yang mahal’ karena kurang produktif tersebut akan ditempatkan di tempat lain yang memproduksi barang dan jasa yang kurang membutuhkan keahlian dan pengetahuan. Dengan kata lain tenaga kerja yang kurang berkualitas akan ditempatkan ditempat lain yang lebih sesuai dengan kualifikasi mereka, dan tentunya dengan imbalan yang juga lebih mekanisme pasar yang digambarkan seperti di atas juga akan membentuk suatu pola distribusi pendapatan. Ada sebagian masyarakat yang berpenghasilan tinggi dan ada juga yang rendah, atau di antara keduanya. Dan manakala distribusi pendapatan menjadi terlalu njomplang atau tidak seimbang maka pemerintah akan mengurangi ketidakmerataan tersebut antara lain, melalui kebijaksanaan perpajakan dan anggaran atau fiskal. Mereka yang berpenghasilan tinggi akan dikenakan pajak dengan tarif yang lebih tinggi pula. Dan pendapatan dari pajak ini sebagian digunakan untuk menolong meningkatkan produktivitas mereka yang berpenghasilan terlalu rendah. Misalnya dengan memberikan beasiswa kepada para pelajar dan mahasiswa yang tidak mampu, memberikan pelatihan kepada mereka yang kurang trampil, memberikan kredit murah dan bantuan teknis kepada para pengusaha mikro, kecil dan menengah, terjadi perdagangan bebas, terjadi juga persaingan bebas diantara para produsen dari negara-negara yang berrbeda, dan seperti proses yang digambarkan di atas mekanisme pasar akan menyingkirkan para produsen dari negara-negara yang tidak mampu bersaing. Karena adanya perbedaan kualitas sumberdaya manusia, ketersediaan faktor produksi, penguasaan teknologi dan infrastruktur negara-negara maju sudah mengakumulasi selama ratusan tahun maka biaya produksi di negara-negara berkembang akan lebih tinggi sehingga para produsen mereka akan menghasilkan barang-barang dengan harga yang relatif lebih mahal daripada harga barang dari negara maju. Dalam persaingan ini tentu saja para produsen dari negara-negara berkembang akan kalah, pasar mereka akan direbut, usaha mereka dilikuidasi dan para pekerja mereka akan kehilangan terjadi redisribusi pendapatan dan pekerjaan karena persaingan bebas tersebut maka para produsen negara-negara berkembang hanya akan mendapat bagian pekerjaan sisa’ untuk memproduksi barang-barang yang berteknologi rendah dan dengan margin rendah pula. Tenaga kerjanya juga akan mendapatkan pekerjaan-pekerjaan sisa, pekerjaan kelas dua, yang tidak terlalu diminati, yang berbahaya, yang tidak memerlukan keahlian dan pengetahuan, dan tentunya yang imbalannya rendah. Akibatnya yang menikmati kenaikan produktivitas adalah negara-negara maju. Negara berkembang hanya dimanfaatkan pasarnya, tenaga kerjanya yang dibayar murah dan bahan bakunya yang juga akan dikeruk. Terjadi redistribusi pekerjaaan dan pendapatan yang sangat tidak menguntungkan bagi negara samping itu karena sumberdaya manusianya tidak mendapatkan kesempatan untuk berlatih dan menerapkan kemampuan mereka, maka kualitasnya akan semakin berkurang. Akibatnya mereka akan makin sulit bersaing, makin miskin dan makin tergantung kepada negara-negara maju. Dan jika hal seperti ini yang terjadi, hal demikian sama saja dengan yang terjadi pada jaman penjajahan gambaran di atas dapat diprediksi bahwa walaupun perdagangan bebas meningkatkan produktivitas total, negara berkembang akan sangat dirugikan. Negara yang lebih maju bukan hanya akan mengambil habis hasil kenaikan produktivitas total tersebut, mereka malah akan cenderung menggerogoti bagian dari negara yang kurang maju. Perdagangan bebas yang menghasilkan win-win solution’ hanya akan terjadi di antara negara-negara yang pengarang menduga perdagangan bebas di antara negara-negara yang setara pun akan tidak akan seindah yang diprediksi para ekonom yang pro perdagangan bebas. Negara-negara akan cenderung melindungi kepentingannya sendiri dan mereka akan saling mengelabui untuk mendapatkan keuntungan di pihak negaranya masing-masing. Bahkan negara-negara maju yang menggembar-gemborkan perdagangan bebas pun ternyata akan selalu cenderung bersifat proteksionistis. Selama suatu kesepakatan menguntungkan bagi mereka maka mereka akan memaksakan agar kesepakatan tersebut dipatuhi; tetapi manakala suatu kesepakatan tidak menguntungkan bagi mereka maka mereka akan mencoba berkelit bagaimanapun caranya, baik dengan cara yang halus maupun sangat naif jika kita negara-negara berkembang mengharapkan negara-negara demokrasi-maju bertindak fair karena rakyat mereka akan selalu menekan pemerintahnya untuk selalu bertindak demi keuntungan rakyatnya sekalipun hal itu mengorbankan kepentingan rakyat dari negara lain. Hal ini dikarenakan oleh minusnya peranan wasit di antara negara-negara tersebut. Tidak seperti dalam suatu negara dimanapemerintah mempunyai otoritas membuat dan memaksakan suatu regulasi, dalam hubungan antar negara tidak ada atau belum ada pihak yang mempunyai otoritas semacam itu. Oleh karena itu sangat naif jika kita mau menuruti saja keinginan negara-negara lain agar kita membuka pasar kita perdagangan bebas hanya akan menguntungkan negara-negara yang mempunyai modal atau mesin ekonomi termasuk sumberdaya manusia yang lebih bagi Indonesia solusi apa yang paling mungkin? Proteksi pasar dalam negeri dan mengundang investasi asing. Insya Allah pengarang akan lanjutkan tulisan ini di lain waktu. Lihat Money Selengkapnya
perdagangan bebas merupakan pilihan untuk memajukan perdagangan internasional